PANCASILA DALAM KONTEKS PERJUANGAN
BANGSA INDONESIA
Setelah
kita sama-sama mengetahui fungsi dan tujuan dari pendidikan pancasila, kurang
rasanya jika kita tidak mengetahui pancasila dalam konteks sejarah perjuangan
bangsa indonesia. Bila kita menyadari akan kesaktian pancasila, itu dikarnakan
butuh proses yang panjang untuk menyatukan apa yang menjadi keinginan bangsa
dan memaami nilai luhur yang sudah ada sebelumnya di indonesia. Pada makalah
ini saya akan sedikitnya menjelaskan beberapa tahapan dimana proses asal muasal
pancasila, yang diharapkan agar menambah rasa cintakita terhadap bangsa dan
NKRI.
1. Sejarah
Serjuangan Bangsa indonesia
Sejak
jaman purba kepulauan di indonesia sudah dihuni oleh manusia, tepatnya pada
zaman batu terjadi dua golongan perpindahan bangsa dari daratan Asia yang
menyebrang kepulau-pulau di samudra hindia, dan gologan satu lagi adalah
golongan yang menyebrang dari madagaskar sampai ke Malenesia dan Filipina yang
akhirnya hidup menyatu sebagai penduduk setempat. Itulah yang diakui sebagai
nenek moyang indonesia.
Nama
indonesia sendiri berasal dari dua bahasa latin yaitu indos yang artinya india dan nesos yang artinya pulau-pulau. Pada zaman
dahulu kala indonesia lebih dikenal dengan sebutan nusantara sebuah sebutan
untuk wilayah tanah air indonesia yang di buat oleh pujangga majapahi . Dan akhirnya
pada saat bangsa barat itu datang lalu memberi nama Indonesia yang sebenarnya
hanya ditujukan pada pulau-pulau yang ada di samudra hindia dan semejak sumpah
pemuda tanggal 28 oktober 1928 nama Indonesia digunakan untuk mempersatukan bangsa dan pada
saat kemerdekaan lah nama bangsa “Indonesia” resmi seluruh tanah air, bangsa
dan negar kita. Untuk mencapai kemerdekaan seperti sekarang ini indonesia
mengalami beberapa era perjuangan berikut ini adalah ulasannya:
1.1 Perjuangan Bangsa Indonesia Era Pra
kolonial
Perjuangan
ini merupakan perjuangan pada masa kerajaan di indonesia semenjak abad ke V
dimana mulai berdirinya kerajaan hindu buddha di indonesia. Berikut adalah
beberapa kerajaan yang ada di indonesia:
a.
Kerajaan
Kutai
Kerajaan
kutai berdiri pada tahun 400 masehi. Kerajaan ini berdiri di muarakama, tepi
sungai mahakan kailamtan timur. Kuati merupakan kerajaan hindu tertua di
Indonesia. Pendiri kerajaan kutai adalah kudungga. Dan mencapai puncak kejayaan
di bawah kerajaan mulawarman. Namun kerajaan ini masih bersifat kedaerahan. Dan
pada abat ke V juga berdiri kerajaan tarumanegara dan keduanya merupakan
kerajaan hindu yang sangat berpengaruh baik dengan kepribadian asli setempat
b.
Kerajaan
Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar abad
ke -7 Masehi. Semula Kerajaan Sriwijaya terletak di Muaratakus, lalu pindah ke
Jambi. Terakhir dipindahkan ke Palembang di Muara Sungai Musi. Kerajaan
Sriwijaya mencapai zaman keemasan ketika diperintah oleh Balaputradewa. Ia
adalah putra Raja Samaratungga dari Jawa. Sumber sejarah Sriwijaya berupa
prasasti. Contohnya Prasasti Kota Kapur, Karang Berahi, dan Palas Pasemah (Kedukan
Bukit, Talang Tua, Telaga Batu, KotaKapur, Karang Berahi, dan Palas Pasemah).
Sumber sejarah lain berupa berita asing (Nalanda dan Tingor) dan catatan dari
dinasti Tang. Menurut catatan tersebut, di Sriwijaya pernah berdiri Perguruan
Tinggi agama Buddha. Guru besar agama Buddha yang berasal dari India, yaitu
Sakyakirti atau Dharmakirti.
1) Sriwijaya
sebagai Kerajaan Maritim
Kerajaan Sriwijaya maju dengan pesat
karena letaknya sangat strategis. LetakKerajaan Sriwijaya berhadapan dengan
Selat Malaka dan dekat dengan Selat Sunda.Wilayah tersebut merupakan jalur
pelayaran internasional pada saat itu. Wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya
meliputi seluruh Pulau Sumatra, Semenanjung Malaka, Balitung, sebagian
Kalimantan Barat, Jawa Barat, dan sebagian Jawa tengah. Kerajaan Sriwijaya
disebut Negara Nasional pertama di Indonesia.Untuk menjaga keamanan dan
meningkatkan perdagangan, Kerajaan Sriwijaya membangun angkatan laut yang
tangguh dan kuat. Kerajaan Sriwijaya juga mempunyai armada niaga yang besar.
Dengan demikian Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim.
Sebagai kerajaan maritim, Kerajaan
Sriwijaya berupaya menguasai perairanNusantara. Kerajaan Sriwijaya berhasil
menguasai Selat Malaka, Selat Karimata,Selat Sunda, dan laut-laut lainnya di
Nusantara.
2) Kemunduran
Sriwijaya
Kemunduran Sriwijaya disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain:
a)
Faktor dalam: Palembang yang menjadi pusat kerajaan semakin jauh dari
pantai.
b)
Faktor Politik: Sriwijaya yang lemah tidak dapat mengontrol daerah
kekuasaannya sehingga banyak yang melepaskan diri.
c)
Faktor ekonomi: Karena jauh dari pantai maka kapal-kapal dagang enggan singgah,
sehingga pemasukan pajak tidak ada.
d)
Faktor Militer: Diserang Dharmawangsa dari Singasari dan Colamandala
dari Majapahit.
c.
Kerajaan
Majapahit
Kerajaan Majapahit terletak di Sungai
Brantas dekat Mojokerto. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya. Ia
adalah menantu Kertanegara dari Kerajaan Singasari. Putra Lembu Taal melarikan
diri ke Madura setelah menghadapi pasukan Kediri yang dipimpin Jayakatwang. Ia
dibantu oleh Ardaraja.
Setelah perang usai, Raden Wijaya
mendirikan desa bersama pengikutnya di Kudadu. Tempat tersebut berupa kawasan
hutan Tarik pemberian Raja Jayakatwang. Hutan tersebut sebagai hadiah atas permintaan
ampun Raden Wijaya yang dianggap musuhnya. Di desa tersebut Raden Wijaya
berjuang mengumpulkan kekuatan. Ia berusaha merebut kembali tahta Singasari
yang dikuasai oleh Kediri.
Akhirnya berdirilah Kerajaan Majapahit
di bawah pimpinan Raden Wijaya. Ia bertahta pada 1293 – 1309 Masehi. Ia
bergelar Kertanegara Jayawardhana. Raden Wijaya digantikan oleh putranya
Kalagemet yang bergelar Sri Jayanegara. Kalagemet digantikan oleh
Sri Gitarja yang bergelar Tribhuanatunggadewi. Pada 350 Masehi,
Tribhuanatunggadewi digantikan oleh Hayam Wuruk. Waktu itu Hayam Wuruk baru
berusia 16 tahun. Hayam Wuruk bergelar Rajasanagara. Ia memerintah
tahun 1350 – 1389 Masehi.
Pada
masa pemerintahan Hayam Wuruk, Kerajaan Majapahit mengalami puncak kejayaan.
Pangaruh dan daerah kekuasaan Majapahit hampir di seluruh Nusantara,
Semenanjung Melayu, dan Filipina. Oleh karena itu, Kerajaan Majapahit dikenal
sebagai Negara Nasional kedua setelah Kerajaan Sriwijaya.
1.2 Perjuangan Bangsa Indonesia Era kolonial
Penjajahan di
Indonesia berawal dari kedatangan bangsa-bangsa Eropa, seperti Portugis dan
Spanyol. Mereka semula datang untuk berdagang, terutama rempah-rempah. Melihat keberhasilan
Portugis dan Spanyol, Belanda dan Inggris menyusul datang ke Indonesia. Setelah
sampai di Indonesia, mereka bersaing untuk memperoleh rempah-rempah sebanyak-banyaknya.
Hal ini terutama dilakukan bangsa Belanda
dengan menerapkan sistem monopoli. Belanda berusaha memeras kekayaan bangsa
Indonesia dan timbullah penjajahan.
a.
Masa
Penjajahan Belanda
Belanda
datang ke Indonesia pada 1596. Kapal mereka mendarat di Banten. Mereka datang
di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Keberhasilan rombongan Belanda pertama
disusul oleh rombongan berikutnya. Akhirnya, orang Belanda berlomba-lomba
memasuki Indonesia.
Tujuan Belanda datang ke Indonesia untuk
menguasai perdagangan rempahrempah. Untuk memperkuat kedudukannya, pada 1602
Belanda mendirikan kongsi dagang yang disebut VOC (Vereenigde Oost Indische
Compagnie) di Batavia. Gubernur jenderal VOC yang pertama adalah Pieter
Both. Kemudian diganti Jan Pieterszoon Coen. Di bawah kepemimpinan JP Coen, VOC
mengalami kemajuan pesat. Batavia kemudian dijadikan pusat pemerintahan dan
kegiatan VOC.
Setelah perdagangannya maju, VOC mulai
melakukan penjajahan. Mereka memecah belah kekuatan rakyat dengan mengadu
domba. Siasat ini disebut ”devide et impera”. Tindakan sewenang-wenang VOC ini
membuat marah bangsa Indonesia. Perlawanan terhadap Belanda pun di mulai.
Contohnya perlawana dari rakyat Kerajaan Mataram dan Banten. Perlawanan ini
semakin meningkat setelah VOC berusaha memaksaka monopolinya di daerah pesisir
utara Jawa. Pada 1628 dan 1629, Mataram menyerang VOC secara besar-besaran di
Batavia. Sultan Agung mengirimkan ribuan prajurit untuk menggempur Batavia.
Perlawanan ini dilakukan dari darat dan laut. Namun, kedua penyerangan itu
belum berhasil merebut Batavia.Sultan Ageng Tirtayasa pun mengadakan perlawanan
untuk mengusir VOC dari Banten. Akan tetapi, perlawanan tersebut ditentang oleh
putranya sendiri, yaitu Sultan Haji. Pertentangan ini dimanfaatkan VOC untuk
menjalankan politik adu domba. Belanda membantu Sultan Haji untuk menggempur
Sultan Ageng Tirtayasa. Dalam pertempuran tersebut Sultan Ageng Tirtayasa
berhasil dikalahkan. Ia ditangkap pada 1683.
Perlawanan terhadap VOC juga terjadi di
daerah lain. Contohnya, perlawanan Sultan Hasanuddin di Sulawesi Selatan, dan
perlawanan Untung Surapati Pasuruan Jawa Timur. Akan tetapi, semua perlawanan itu
dapat dikalahkan. Hal ini disebabkan perlawanan itu hanya bersifat kedaerahan
b.
Masa
Penjajahan Jepang
Perang
Pasifik meletus setelah Jepang mengebom pangkalan laut Amerika Serikat di Pearl
Harbour. Serangan ini terjadi pada 8 Desember 1941. Kemudian, negara-negaradalam
Blok Sekutu menyatakan perang
terhadap
Jepang. Dengan cepat Jepang menyerbu dan menduduki daerah yang dikuasai
Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat. Yakni Indochina, Myanmar, Filipina, dan
Malaysia.Kedudukan Belanda di Indonesia juga terancam oleh Jepang. Pada Januari
1942 Jepang berhasil menduduki Balikpapan dan Tarakan (Kalimantan Timur). Kedua
daerah ini direbut karena merupakan penghasil minyak bumi.
Sasaran
Jepang selanjutnya, yaitu Pulau Jawa. Pada awal Maret 1942, pasukan Jepang
mendarat di Teluk Banten, Eretan, dan Kragan (Jawa Tengah). Kemudian masuk ke
pedalaman dan merebut kotakota di Pulau Jawa. Pasukan Belanda kewalahan menghadapi
serbuan pasukan Jepang.
Pada 8 Maret 1942,
Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati, Subang (Jawa Barat).
Penyerahan kekuasaan dari Belanda kepada Jepang dilakukan oleh Letnan Jenderal
N. Terpoorten kepada Letnan Jenderal Hitoshi Imamura.
Dengan demikian, berakhirlah kekuasaan
Belanda di Indonesia.Babak baru pun dimulai. Jepang mulai melakukan penjajahan
dan pendudukan di Indonesia. Jepang berusaha menarik hati bangsa Indonesia.
Untuk mencapai maksudnya itu, Jepang mengumandangkan semboyan Gerakan Tiga A.
Yakni Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Pemimpin Asia. Jepang
membebaskan pemimpin-pemimpin yang ditahan pada masa penjajahan Belanda. Di
antaranya Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Sutan Syahrir. Jepang juga
memperbolehkan bendera Merah Putih dikibarkan di seluruh Indonesia.
Setelah menguasai
Indonesia, Jepang membagi wilayah Indonesia menjadi tiga wilayah pertahanan.
Wilayah I (Jawa dan Madura), wilayah II (Sumatra dan kepulauan di sekitarnya),
dan wilayah III (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan Nusa Tenggara).
setelah kedudukanya
dirasa kuat, sifat asli jepang sebagai penjajah mulai tampak dengan adanya:
1.
Sikap keras melarang kebebasan yang
pernah diberikan sebelumnya.
2.
Kekejaman membuat tenaga paksa (romusa)
dan rakyat semakin lebih menderita dalam kemiskina, penderitaan, dan kobodohan.
3.
Menanamkan rasa benci pada bangsa
indonesa terhadap sekutu.
2.
Kronologis
Proklamasi Kemerdekaan
Pada 1944 Jepang semakin terdesak oleh Sekutu.
Akhirnya, pada 7 September 1944 Perdana Menteri Jepang Jenderal Koiso memberi
janji kemerdekaan kepada bangsa In do ne sia. Pada 1 Maret 1945 dibentuk Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu
Junbi Cosakai.
Badan ini kemudian dibubarkan pada 7 Agustus 1945.
Sebagai gantinya dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu
Junbi Inkai. Selanjutnya Jepang memanggil tiga tokoh PPKI, yaitu Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan dr. Radjiman Wedyodiningrat ke Vietnam pada 12
Agustus 1945. Pemerintah Jepang memutuskan untuk memberi kemerdekaan kepada Indonesia
melalui PPKI.
Pada 15 Agustus
1945, Jepang menyerah kepada sekutu. Berita penyerahan
Jepang ini
didengar Syahrir dari siaran radio Amerika. Kemudian, ia menyampaikan
berita itu
kepada Drs. Moh. Hatta dan Ir. Soekarno. Drs. Moh. Hatta dan Ir. Soekarno.
Mere ka lalu ke
rumah Laksamana Maeda yang bertugas sebagai Wakil Angkatan
Laut Jepang di
Jakarta. Dia membenarkan bahwa Jepang telah menyerah kepada
sekutu.
Selanjutnya, Subadio Sastrosatomo dan Subianto
menemui Drs. Moh. Hatta. Mereka meminta Drs. Moh. Hatta supaya mencegah PPKI
meng umumkan kemerdekaan.Kemerdekaan Indonesia harus diperoleh dengan kekuatan
sendiri. Golongan pemuda kemudian mengadakan rapat di ruang Lembaga
Bakteriologi di Jalan Pegangsaan Timur Jakarta (sekarang adalah Fakultas Kesehatan
Masyarakat).
Rapat
tersebut dihadiri oleh Chaerul Saleh, Wikana, Soebandrio dan kawan-kawan.
Rapat tersebut menghasilkan beberapa keputusan,
yaitu:
1. Kemerdekaan adalah hak rakyat Indonesia;
2. Pemutusan
hubungan dengan Jepang;
3. Diharapkan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta untuk
menyatakan Proklamas Kemerdekaan.
Malam itu juga Wikana dan Darwis pergi ke rumah Ir.
Soekarno, di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Mereka menyam paikan hasil
rapat bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus dilakukan pada 16 Agustus 1945.
Akibatnya, antara golo nganmuda dan golongan tua terjadi perbedaan pendapat. Kemudian,
golongan muda mengadakan rapat. Berdasarkan hasil rapat, golongan muda untuk
membawa Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta ke luar kota. Tujuannya untuk
menjauhkan keduanya dari pengaruh Jepang dan golongan tua. Pagi hari 16 Agustus
1945, Ir.Soekarno dan Moham mad Hatta dibawa ke Rengas dengklok. Di
Rengasdengklok para pemuda berusaha membujuk Ir. Soekarno dan Moh.Hatta supaya
segera melaksa nakan proklamasi kemer dekaan. Akhirnya, Ir. Soekarno dan
Shodanco Singgih,sepakat bahwa proklamasi kemerdekaanakan dilakukan sete lah
kembali ke Jakarta.
Perumusan naskah proklamasi dilakukan di rumah
Laksamana Maeda. Dalam penyusunan naskah proklamasi Ahmad Soebardjo
menyumbangkan pikiran secara lisan pada kalimat pertama yang berbunyi
pernyataan bangsa Indonesia untuk meng ubah nasibnya sendiri. Drs Mohammad
Hatta menambahkan kalimat kedua sebagai pernyataan pengalihan kekuasaan. Ir.
Soekarno menulis konsep Proklamasi pada secarik kertas. Penulisan ini disaksikan
oleh Sayuti Melik, BM. Diah, dan Sudiro. Perumusan teks Proklamasi berakhir
hingga pukul 3.00, 17 Agustus 1945. Setelah naskah proklamasi disetujui Drs.
Moh. Hatta mengusul kan agar semua yang hadir menandatangani naskah tersebut.
Akan tetapi, Soekarno meminta agar naskah itu ditandatangani oleh Ir. Soekarno
dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Hasil
rapat disepakati bahwa teks Proklamasi kemerdekaan akan dibacakan di depan
rumah Ir. Soekarno. Yakni di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pada tanggal 17
Agustus 1945 pukul 10.00 WIB. Kemudian para pemuda menyiapkan peralatan
upacara. Komandan Cu dan Co Latif Hendraningrat dan Arifin Abdurahman
berjaga-jaga dan menyiapkan pasukan. Barisan pelopor yang dipimpin S. Suhud
menyiapkan tiang bendera. Ibu Fatmawati menyiapkan bendera Merah Putih de ngan
jahitan tangan. Bendera itu kemudian dikenal sebagai Bendera Pusaka.
Tepat pukul
10.00 WIB, Ir. Soekarno didampingi Drs. Moh. Hatta membacakan naskah Proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Upacara dilanjutkan dengan pengibaran Sang Saka Merah
Putih oleh Latif Hendra ningrat dan S. Suhud. Pengibaran bendera itu diikuti
dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh semua peserta upacara. Teks
proklamasi kemudian diperbanyak dan disiarkan melalui berbagai media Dalam
waktu singkat berita proklamasi telah tersebar di seluruh penjuru tanah air.
Bahkan disebarluaskan pula ke luar negeri.
3.
Kronologis
Perumusan Pancasila Dan Pempukaan UUD 1945
Pada
1 Maret 1945, Jenderal Kamakuci Herada mengumumkan dibentuknya
badan
yang bertugas mempersiapan kemerdekaan Indonesia. Badan tersebut dinamakan
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Tujuannya untuk mempersiapkan halhal penting mengenai masalah tata
pemerintahan
negara Indonesia setelah merdeka. Badan tersebut diketuai oleh dr. Radjiman
Wedyodiningrat. BPUPKI ini diresmikan pada 29 Mei 1945.
Pada sidang 29 Mei 1945, Mohammad Yamin mengajukan
rancangan dasar negara. Yakni peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri
ketuhanan, peri kerakyatan
dan
kesejahteraan rakyat.
Pada 31 Mei 1945, Supomo mengajukan racangan dasar
negara yang terdiri atas persatuan, kekeluargaan, mufakat dan demokrasi,musyawarah
dan keadilan sosial.
Pada 1 Juni
1945, Ir. Soekarno yang mengajukan lima rancangan dasar negara, dan memberi
nama Pancasila. Rancangan itu berisi kebangsaan Indonesia, internasionalisme
dan perikemanusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan
yang maha esa.
Pada 22 Juni 1945 dibentuklah panitia kecil. Panitia
tersebut terdiri atas sembilan orang anggota, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh.
Hatta, Muhamad Yamin Ahmad Subardjo, A. A. Maramis, Abdulkahar Muzakar, K.H.
Wachid Hasyim, K.H. Agus Salim dan Abikusno Tjokrosujoso. Ketuanya adalah Ir.
Soekarno. Panitia Sembilan ini bertugas merumuskan asas dan tujuan negara
merdeka. Panitia Sembilan berhasil merumusakan dokumen yang dikenal sebagai Jakarta
Charter atau Piagam Jakarta. Piagam Djakarta tersebut kemudian
dijadikan sebagai Mukadimah Undang- Undang Dasar 1945. Akan
tetapi, terdapat perubahan pada bagian pertama dalam Piagam Djakarta, yaitu
“Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat-syariat Islam bagi para pemeluknya”.
Kalimat ini kemudian diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Hal ini dilakukan sebagai wujud toleransi terhadap pemeluk agama lain. Pada
10-16 Juli 1945, BPUPKI mengadakan sidang kedua. Dalam sidang ini mereka
berhasil membuat Rancangan Undang-Undang Dasar untuk Indonesia merdeka.
Pada
7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan. Sebagai gantinya dibentuk Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan beranggotakan 21 orang yang diketuai oleh
Ir. Soekano. Pada 9 Agustus tiga orang tokoh bangsa Indonesai dipanggil oleh
Panglima Mandala Asia Tenggara Marsekal Terauci ke Saigon. Mereka adalah
Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan dr. Rajiman Wedyodiningrat. Pada 12 Agustus
1945, mereka bertemu Marsekal Terauci di Dalath (Vietnam Selatan). Dalam
pertemuan itu, Marsekal Terauci menyampaikan bahwa pemerintah Jepang akan
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Pelaksanakannya diserahkan kepada
PPKI.
PPKI tidak pernah diresmikan. Pengurusnya pun tidak
dilantik sampai saat Jepang menyerah kepada tentara Sekutu. Akan tetapi, PPKI
mampu menjalankan fungsinya sampai dengan perumusan Proklamasi. Akhirnya, pada
17 Agustus 945, bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.
Pada 18 Agustus 1945 mengadakan sidang pertama.
Dalam sidang itu, PPKI
menghasil
tiga keputusan penting, yaitu
a. Mengesahkan UUD 1945 sebagai undang-undang dasar
negara Indonesia.
b. Memilih dan mengangkat Ir. Soekarno sebagai
Presiden dan Drs. Moh. Hatta
sebagai
Wakil Presiden.
c. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
yang bertugas membatu presiden dan wakil presiden sebelum lembaga resmi
terbentuk.
Dalam Pembukaan UUD 1945 terdapat rumusan Pancasila.
Rumusan Pancasila inilah yang merupakan rumusan yang resmi dipergunakan sampai
saat ini. Perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sangat penting
dalam menyusun rancangan ketatanegaraan Indonesia dalam upaya untuk
mempersiapkan kemerdekaan bangsa.
Daftar Pustaka
Setijo, pandji.Pendidikan
pancasila.Jakarta.Gramedia Widiasarana Indonesia,2010.
Sutrisno, Warsito, Sadikun.Ilmu Pengetahuan Sosial 5.Jakarta.Departmen Pendidikan
Nasional,2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar