Rabu, 01 Oktober 2014

green building

GREEN BUILDING
Fenomena global warming atau pemanasan global kini semakin terasa dampaknya dalam kehidupan kita, yang kita sama-sama ketahui fenomena ini terjadi karna polahidup manusia yang merusak linkungan. Pengeksploitasi energi tak terbarukan yang semakin melewati batasa pun ikut merusak lingkungan kita secara makro.
Olehkarna itu kesadaran terhadap lingkungan dari segi bangunan mulai muncul, konsep green building pun mulai sering kita dengar. Green building yang bila diartikan dalam bahasa indonesia yanng berarti bangunan hijau memiliki arti tak hanya bangunan yang banyak terdapat penghijauan di sekitarnya tapi juga memiliki pengertian bangunan yang ramah lingkungan. Tujuan dari dijunjungnya konsep green building sendiri adalah untuk memperbaiki kwalitas lingkungan secara mikro.
Dari penjelasan diatas sebuah bangunan dapat dikatakan bangunan hijau bila dapat memiliki beberapa aspek dibawah ini:
1.     Uji AMDAL
Sebelum bangunan tersebut dirancang seharusnya kita terlebihdahulu mengkaji AMDAL kawasan yang akan kita dirikan sebagai bangunan kita. Apakah bangunan kita akan mempengaruhi lingkungan sekitar baik segi ekonomi maupun alam sekitar. Karna jangan sampai kawasan bangunan berdiri diatas daerah yang seharusnya diperuntukan untuk taman kota ataupun daerah resapan kota. Jika memiliki pengaruh yang besar berarti bangunan kita sudah menyalahi dari konsep green building.

2.     Efesiensi Dari segi Stuktur
Tujuan utama adalah merencanakan bangungan yang memiliki konsep green building adalah untuk meminimalkan dampak yang akan disebabkan dalam bangunan tersebut baik itu selama pelaksanaan dan selama penggunaan. Perencanaan bangunan gedung yang tidak efisien dalam struktur juga memberikan efek buruk terhadap lingkungan, yaitu pemakaian bahan bangunan yang sangat banyak sehingga terjadi pemborosan.  

3.     Efesiensi Energi
Bangunan hijau haruslah mempertimbangkan efesiensi energi. Dalam hal ini kita dapat memanfaatkan sumber energi yang terbarui untuk menghemat energi yang tak terbarui. Sebagai contoh kita dapat menggantikan cahaya lampu dan AC dengam menggunakan bukaan- bukaan pada jendela atuapun penggunaan kaca khusus sehingga tidak menyerap panas matahari berlebih. Penggunaan sel surya juga dapat menghemat kebutuhan lirstik secara efektif.

4.     Efesiensi Air
Konsep green building juga memperhatikan mengenai penggunaan air. Sekarang, banyak konsep desain rumah yang mengabaikan tentang penggunaan air. Mostly, rumah-rumah mengandalkan penggunaan air tanah yang berasal dari sumur dangkal ataupun dalam tanpa memberikan maasukan tambahan air kepada tanah yang berakibat turunnya permukaan air tanah dan turunnya permukaan tanah permukaan. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuat penyimpanan atau memberikan asupan air kepada tanah di lingkungan yang ada disekitarnya. Solusinya yaitu dengan membuat tandon air penadah hujan di bawah tanah atau membuat sumur resapan penadah air hujan. Sistem penadah hujan yang mana ketika air turun di atas bangunan gedung yang kemudian direkayasa sedemikian rupa sehingga direncanakan air akan berkumpul pada satu tempat dan dialirkan menuju sumur resapan untuk menghindari terjadinya penurunan permukaan air tanah.

5.      Efesiensi Material
Penggunaan material dalam green building juga harus dipertimbangkan. Hal ini ada hubungannya dengan efisiensi dari desain struktur. Selain struktur, segi arsitektural juga diperhatikan seperti penggunaan dinding yang terlalu tebal, penggunaan material yang berat yang memberikan efek pada kekuatan struktur yang lebih dll. Sehingga semakin banyak material yang digunakan maka akan memberikan efek kepada pengeluaran dana, dampak  terhadap lingkungan, pengeluaran energi dalam konstruksi, dll.

Kita dapat menggunakan bahan daur ulang sebaigai struktur maupun sebagai penambah estetika bangunan. Penggunaan batu bata ekspos sebagai contoh dari penghematan semen yang merupakan sumber energi yang tak dapat diperbaharui.

Berikut contoh bangunan hemat energi:


perpustakaan Universitas Indonesia


Batu, Malang, Jawa Timur



skema tipologi green building




cafe never been bether, kemang


perusahaaan dell, round rock, texas, amerika




ZEB@BCAA








Dikutip dari: 
Buku hemat energi, dan lestarikan lingkungan melalui bangunan, oleh christina E M

1 komentar: