MATERI
KRITIK
Tugas : nurucian setowati
npm: 26313703
dospem: raziq hasan
1.1 Perpustakaan UI
Objek :
Perpustakaan UI
Alamat : Gedung Crystal of Knowledge Kampus
UI, Pd. Cina, Beji,
Kota Depok, Jawa Barat.
Diresmika :
Desember, 2009
Arsitek : Budiman Hendropurnomo
Gambar Crystal Knowledge
The
Crystal Knowledge merupakan perpustakaan Universitas Indonesia, Depok, Jawa
Barat. Gedung perpustakan tersebut seluas 33.000 meter persegi, dan menempati
lahan seluas 2,5 hektar. Memiliki lebih dari 6 juta koleksi buku, dan dapat
menampung 10.000 pengunjung sekaligus. Di lantai bawah terdapat fasilitas
restoran Korea, kafe, dan hot spot area.
Dibangun
dalam waktu 6 bulan dari Juni sampai Desember 2009. Selanjutnya
dilakukan finishing detail-detail interior sampai sekarang. Biaya
pembangunannya Rp 170 miliar. Meskipun UI punya Fakultas Teknik dengan
Departemen Arsitektur-nya, namun ketika Perpustakaan Pusat UI akan menjadi
proyek, dilakukan kompetisi secara internasional dengan juri-juri dari
internasional juga. Terpilihlah desain karya perusahaan DMC Architect, yang
kantor-kantornya berkedudukan di Australia, Inggris dan Indonesia.
1.2 Metode Kritik
Kritik
arsitektur perpustakaan Universitas Indonesia ini menggunakan
kritiknormatif yaitu mengkritisi sesuatu baik abstrak maupun konkrit
sesuai dengan norma,aturan,ketentuan yang ada. Dan menggunakan
metode sistematika merupakan metode yang memiliki ciri – ciri
sebagai berikut :
·
Hubungan bangunan dengan kebutuhan
pengguna dan lingkungan.
·
Pelaksana pembangunan yang melibatkan
banyak pihak.
·
Bentuk bangunan yang menggambarkan
keindahan bangunan, mengahasilkan kritik berupa kepuasan dari pemilik
maupun pengamat.
·
Memiliki fungsi bangunan yang jelas bagi
pengguna publik.
Pada penelitian ini
penulis menggunakan metode kritik Normatif. Kritik normatif adalah mengkritisi
sesuatu baik abstrak maupun konkrit sesuai dengan norma, aturan, ketentuan yang
ada.
Hakikat kritik normatif
adalah:
•
Adanya keyakinan (conviction) bahwa di
lingkungan dunia manapun, bangunan dan wilayah perkotaan selalu dibangun
melalui suatu model, pola, standard atau sandaran sebagai sebuah prinsip.
•
Dan melalui ini kualitas dan kesuksesan
sebuah lingkungan binaan dapat dinilai.
•
Norma bisa jadi berupa standar yang
bersifat fisik, tetapi adakalanya juga bersifat kualitatif dan tidak dapat
dikuantifikasikan.
•
Norma juga berupa sesuatu yang tidak
konkrit dan bersifat umum dan hampir tidak ada kaitannya dengan bangunan
sebagai sebuah benda konstruksi
Metode sebagai kritik
normatif seperti berikut :
a.
Doktrin ( satu norma yang bersifat
general, pernyataan prinsip yang tak terukur)
b.
Sistem ( suatu norma penyusunan
elemen-elemen yang saling berkaitan untuk satu tujuan)
c.
Tipe ( suatu norma yang didasarkan pada
model yang digenralisasi untuk satu kategori bangunan spesifik)
d.
Ukuran ( sekumpulan dugaan yang mampu mendefinisikan
bangunan dengan baik secara kuantitatif)
Dalam hal ini akan
dibahas mengenai metode Tipe. Metode Tipe adalah suatu norma yang didasarkan
pada model yang digenralisasi untuk satu kategori bangunan spesifik.
1.3 Materi Kritik
Universitas
Indonesia (UI) telah membangun perpustakaan terbesar di Asia yang menganut
konsep "green building’. Perpustakaan ini dinamakan "The Crystal
Knowledge". Menariknya, bangunan ini dirancang oleh Mahasiswa UI, sehingga
benar-benar terasa kebanggaan UI pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Semoga universitas-universitas lain di Indonesia memiliki perpustakaan yang
moderen juga sekaligus mempromosikan keunikan dan kecanggihan arsitektur anak
bangsa.
Fasilitas
tersebut dibangun di atas area seluas 2,5 hektare, sehingga akan menjadi salah
satu perpustakaan terbesar, termodern, dan terindah di dunia. Perpustakaan ini
akan menjadi salah satu motor internasionalisasi pendidikan tinggi di
Indonesia. Penting artinya untuk memacu produktivitas dan inovasi kampus sebagai
salah satu motor kemajuan peradaban bangsa.
Luas
bangunan keseluruhan sekitar 30.000 m2 dan merupakan pengembangan dari
perpustakaan pusat yang dibangun tahun 1986-87. Pembangunan gedung delapan
lantai ini ditargetkan selesai pada bulan Desember 2009. "Proyek ini
didanai dari sumber pemerintah dan industri,terutama Bank BNI, dengan anggaran
senilai Rp100 miliar," papar Devi dalam siaran pers, Senin (1/6/2009).
Gedung
perpustakaan ini didisain dengan konsep sustanaible building. Sebagian
kebutuhan energi menggunakan sumber terbarukan (solar energy). Di dalam gedung
tidak diperkenankan menggunakan plastik. "Area baru ini bebas asap rokok,
hijau, serta hemat listrik, kertas dan air.
Perpustakaan
Pusat UI tersebut akan dapat menampung sekitar 10.000 pengunjung dalam waktu
bersamaan atau diperkirakan akan menampung pengunjung sekitar 20.000 orang per
hari. "Perpustakaan ini akan menampung sejumlah 3-5 juta judul buku,
dilengkapi ruang baca, silent-room bagi dosen dan mahasiswa yang sedang menulis
laporan penelitian atau karya ilmiah lainnya.
Perpustakaan
akan dilengkapi sistem ICT mutakhir yang menungkinkan pengunjung menikmati
secara leluasa sumber informasi elektronik seperti e-book, e-journal, dan
lainnya.
Sementara
itu, sistem peminjaman akan berbasis sepenuhnya ICT. Akses luas akan dibuka di
perpustakaan ini dengan pusat pembelajaran dan perpustakaan lain di dunia.
Sedangkan,
keindahan perpustakaan lahir dari perpaduan gaya arsitektur yang unik seperti
prasasti, dinding perpustakaan terbuat dari batu dan kaca yang berisi tulisan
atau huruf dari seluruh dunia.
Pepohonan
besar berusia 30 tahunan, dengan diameter lebih 100 cm, yang tidak ditebang
saat pembangunan, melengkapi bagian depan dan samping lanskap gedung tersebut. Keindahan
menjadi lengkap karena gedung mengeksplorasi secara maksimal keindahan tepi
danau yang asri, sejuk, dan, teduh.
Secara lebih
spesifik, fasilitas ini dimaksudkan pula bagi upaya meningkatkan mutu UI dan
perguruan tinggi lain di Indonesia seperti tercermin di ranking yang
dikeluarkan oleh berbagai lembaga internasional. Sebagai contoh UI mencanangkan
masuk 200 besar dunia atau 30 besar Asia. Posisi UI saat ini di tingkat dunia
adalah 287 dan di Asia 50 menurut versi THES QS. (ram)
Fasade
Bangunan yang di desain menyerupai bukit yang menjulang tinggi, namun tidak
meninggalkan sistem penyaluran turunnya air hujun ke dalam tanah. Rumput yang
di tanamin di bagian atap bangunan perpustakaan memberikan kesan alami, natural
dan menyatu dengan alam. Begitu pula dengan sistem kelistrikan pada bangunan
yang ramah lingkungan, memberikan kesan konsep “green building” sangatlah kuat
pada bagian fasade bangunan dan sistem kelistirikan maupun penyaluran air
hujan.
Bangunan
yang berada di bagian pinggir danau memberikan kesan atmosfir pada mahasiswa
beserta dosen agar merasakan lingkungan yang ramah dan juga alami.
Bentukan
Fasade bangunan memberikan kesan modern sangatlah kuat, dengan adanya bentukan
bentukan simetris pada fasade bangunan, begitu pula dengan material yang di
gunakan pada bangunan.
Pada
malam hari lampu dan segala macam yang berhubungan dengan
kelistrikan, benar-benar menggunakan Energi Ramah lingkungan yaitu menggunakan
Panel surya pada bagian fasade bangunan agar menyerap energi sinar matahari
secara maksimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Mainkan Segala jenis games judi online bersama Agen Terbesar BOLAVITA
Daftarkan diri anda dan teman anda bersama BOLAVITA
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
whatup : +6281377055002
Wechat : Bolavita
Line : Cs_bolavita
BBM: D8C363CA