Rabu, 18 Januari 2017

kritik arsitektur- kritik analisa banguna perpus


MATERI KRITIK
Tugas : nurucian setowati
npm: 26313703
dospem: raziq hasan 

1.1  Perpustakaan UI
Objek        : Perpustakaan UI
Alamat     : Gedung Crystal of Knowledge Kampus
UI, Pd. Cina, Beji, Kota Depok, Jawa Barat.
Diresmika  : Desember, 2009
Arsitek      : Budiman Hendropurnomo
Gambar Crystal Knowledge

The Crystal Knowledge merupakan perpustakaan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Gedung perpustakan tersebut seluas 33.000 meter persegi, dan menempati lahan seluas 2,5 hektar. Memiliki lebih dari 6 juta koleksi buku, dan dapat menampung 10.000 pengunjung sekaligus. Di lantai bawah terdapat fasilitas restoran Korea, kafe, dan hot spot area. 
Dibangun dalam waktu 6 bulan dari Juni sampai Desember 2009. Selanjutnya dilakukan finishing detail-detail interior sampai sekarang. Biaya pembangunannya Rp 170 miliar. Meskipun UI punya Fakultas Teknik dengan Departemen Arsitektur-nya, namun ketika Perpustakaan Pusat UI akan menjadi proyek, dilakukan kompetisi secara internasional dengan juri-juri dari internasional juga. Terpilihlah desain karya perusahaan DMC Architect, yang kantor-kantornya berkedudukan di Australia, Inggris dan Indonesia.
1.2  Metode Kritik
Kritik arsitektur perpustakaan Universitas Indonesia ini menggunakan kritiknormatif yaitu mengkritisi sesuatu baik abstrak maupun konkrit sesuai dengan norma,aturan,ketentuan yang ada. Dan menggunakan metode sistematika merupakan metode yang memiliki ciri – ciri sebagai berikut : 
·         Hubungan bangunan dengan kebutuhan pengguna dan lingkungan.
·         Pelaksana pembangunan yang melibatkan banyak pihak.
·         Bentuk bangunan yang menggambarkan keindahan bangunan, mengahasilkan kritik berupa   kepuasan dari pemilik maupun pengamat.
·         Memiliki fungsi bangunan yang jelas bagi pengguna publik.
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kritik Normatif. Kritik normatif adalah mengkritisi sesuatu baik abstrak maupun konkrit sesuai dengan norma, aturan, ketentuan yang ada.
Hakikat kritik normatif adalah:
         Adanya keyakinan (conviction) bahwa di lingkungan dunia manapun, bangunan dan wilayah perkotaan selalu dibangun melalui suatu model, pola, standard atau sandaran sebagai sebuah prinsip.
         Dan melalui ini kualitas dan kesuksesan sebuah lingkungan binaan dapat dinilai.
         Norma bisa jadi berupa standar yang bersifat fisik, tetapi adakalanya juga bersifat kualitatif dan tidak dapat dikuantifikasikan.
         Norma juga berupa sesuatu yang tidak konkrit dan bersifat umum dan hampir tidak ada kaitannya dengan bangunan sebagai sebuah benda konstruksi

Metode sebagai kritik normatif seperti berikut :
a.       Doktrin ( satu norma yang bersifat general, pernyataan prinsip yang tak terukur)
b.       Sistem ( suatu norma penyusunan elemen-elemen yang saling berkaitan untuk satu tujuan)
c.       Tipe ( suatu norma yang didasarkan pada model yang digenralisasi untuk satu kategori bangunan spesifik)
d.       Ukuran ( sekumpulan dugaan yang mampu mendefinisikan bangunan dengan baik secara kuantitatif)

Dalam hal ini akan dibahas mengenai metode Tipe. Metode Tipe adalah suatu norma yang didasarkan pada model yang digenralisasi untuk satu kategori bangunan spesifik.

1.3  Materi Kritik
Universitas Indonesia (UI) telah membangun perpustakaan terbesar di Asia yang menganut konsep "green building’. Perpustakaan ini dinamakan "The Crystal Knowledge". Menariknya, bangunan ini dirancang oleh Mahasiswa UI, sehingga benar-benar terasa kebanggaan UI pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Semoga universitas-universitas lain di Indonesia memiliki perpustakaan yang moderen juga sekaligus mempromosikan keunikan dan kecanggihan arsitektur anak bangsa.
Fasilitas tersebut dibangun di atas area seluas 2,5 hektare, sehingga akan menjadi salah satu perpustakaan terbesar, termodern, dan terindah di dunia. Perpustakaan ini akan menjadi salah satu motor internasionalisasi pendidikan tinggi di Indonesia. Penting artinya untuk memacu produktivitas dan inovasi kampus sebagai salah satu motor kemajuan peradaban bangsa.
Luas bangunan keseluruhan sekitar 30.000 m2 dan merupakan pengembangan dari perpustakaan pusat yang dibangun tahun 1986-87. Pembangunan gedung delapan lantai ini ditargetkan selesai pada bulan Desember 2009. "Proyek ini didanai dari sumber pemerintah dan industri,terutama Bank BNI, dengan anggaran senilai Rp100 miliar," papar Devi dalam siaran pers, Senin (1/6/2009).
Gedung perpustakaan ini didisain dengan konsep sustanaible building. Sebagian kebutuhan energi menggunakan sumber terbarukan (solar energy). Di dalam gedung tidak diperkenankan menggunakan plastik. "Area baru ini bebas asap rokok, hijau, serta hemat listrik, kertas dan air.
Perpustakaan Pusat UI tersebut akan dapat menampung sekitar 10.000 pengunjung dalam waktu bersamaan atau diperkirakan akan menampung pengunjung sekitar 20.000 orang per hari. "Perpustakaan ini akan menampung sejumlah 3-5 juta judul buku, dilengkapi ruang baca, silent-room bagi dosen dan mahasiswa yang sedang menulis laporan penelitian atau karya ilmiah lainnya.
Perpustakaan akan dilengkapi sistem ICT mutakhir yang menungkinkan pengunjung menikmati secara leluasa sumber informasi elektronik seperti e-book, e-journal, dan lainnya.                                        
Sementara itu, sistem peminjaman akan berbasis sepenuhnya ICT. Akses luas akan dibuka di perpustakaan ini dengan pusat pembelajaran dan perpustakaan lain di dunia.
Sedangkan, keindahan perpustakaan lahir dari perpaduan gaya arsitektur yang unik seperti prasasti, dinding perpustakaan terbuat dari batu dan kaca yang berisi tulisan atau huruf dari seluruh dunia.
Pepohonan besar berusia 30 tahunan, dengan diameter lebih 100 cm, yang tidak ditebang saat pembangunan, melengkapi bagian depan dan samping lanskap gedung tersebut. Keindahan menjadi lengkap karena gedung mengeksplorasi secara maksimal keindahan tepi danau yang asri, sejuk, dan, teduh.
Secara lebih spesifik, fasilitas ini dimaksudkan pula bagi upaya meningkatkan mutu UI dan perguruan tinggi lain di Indonesia seperti tercermin di ranking yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga internasional. Sebagai contoh UI mencanangkan masuk 200 besar dunia atau 30 besar Asia. Posisi UI saat ini di tingkat dunia adalah 287 dan di Asia 50 menurut versi THES QS. (ram)
Fasade Bangunan yang di desain menyerupai bukit yang menjulang tinggi, namun tidak meninggalkan sistem penyaluran turunnya air hujun ke dalam tanah. Rumput yang di tanamin di bagian atap bangunan perpustakaan memberikan kesan alami, natural dan menyatu dengan alam. Begitu pula dengan sistem kelistrikan pada bangunan yang ramah lingkungan, memberikan kesan konsep “green building” sangatlah kuat pada bagian fasade bangunan dan sistem kelistirikan maupun penyaluran air hujan.
Bangunan yang berada di bagian pinggir danau memberikan kesan atmosfir pada mahasiswa beserta dosen agar merasakan lingkungan yang ramah dan juga alami.
Bentukan Fasade bangunan memberikan kesan modern sangatlah kuat, dengan adanya bentukan bentukan simetris pada fasade bangunan, begitu pula dengan material yang di gunakan pada bangunan.
Pada malam hari lampu dan segala macam  yang berhubungan dengan kelistrikan, benar-benar menggunakan Energi Ramah lingkungan yaitu menggunakan Panel surya pada bagian fasade bangunan agar menyerap energi sinar matahari secara maksimal.









DAFTAR PUSTAKA

1 komentar: